6 Aplikasi Berbahaya ini Ternyata Sudah Sering di Instal – Keamanan data pengguna Android kini semakin menjadi perhatian setelah laporan terbaru mengungkap bahwa beberapa aplikasi populer di Google Play Store ternyata mengakses izin yang sensitif dan dapat berisiko pada privasi pengguna. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cybernews, aplikasi-aplikasi ini mengakses apa yang disebut sebagai “izin berbahaya”, yaitu izin yang memungkinkan aplikasi mengakses data sensitif atau mempengaruhi sistem ponsel. Untuk lebih jelasnya simak artikel afk.co.id berikut mengenai 6 Aplikasi Berbahaya ini Ternyata Sudah Sering di Instal.
Apa Itu Izin Berbahaya?
Izin berbahaya didefinisikan sebagai izin yang memberikan aplikasi akses lebih luas terhadap data pribadi, seperti lokasi, kamera, mikrofon, dan informasi kontak. Hal ini berbeda dengan izin standar yang biasanya hanya mengizinkan aplikasi melakukan fungsi dasar tanpa mengakses informasi sensitif.
Menurut laporan Cybernews, izin berbahaya ini dapat digunakan oleh aplikasi untuk berbagai tujuan, termasuk iklan yang tidak diinginkan, pengumpulan data yang berlebihan, atau bahkan phishing. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengguna untuk lebih berhati-hati saat memberikan izin aplikasi dan memeriksa pengaturan privasi di perangkat mereka.
Daftar Aplikasi yang Mengakses Izin Berbahaya
Dari 50 aplikasi yang dianalisis oleh Cybernews, berikut adalah enam aplikasi teratas yang paling banyak mengakses izin berbahaya:
- MyJio – Aplikasi super asal India ini berada di posisi pertama karena mengakses 29 izin berbahaya, termasuk akses ke lokasi, kamera, mikrofon, dan kalender.
- WhatsApp – Aplikasi pesan instan populer ini mengakses 26 izin berbahaya, yang mencakup lokasi, mikrofon, dan akses ke kontak.
- Truecaller – Aplikasi ini mengakses 24 izin berbahaya, salah satunya adalah akses ke lokasi dan kontak pengguna.
- Google Messages dan WhatsApp Business – Keduanya mengakses 23 izin berbahaya, seperti akses ke kamera dan perekaman audio.
- Facebook dan Instagram – Aplikasi media sosial ini mengakses masing-masing 22 dan 19 izin berbahaya, termasuk izin mengakses kamera, mikrofon, dan kontak.
Di sisi lain, beberapa aplikasi game populer seperti Among Us, Candy Crush Saga, dan 8 Ball Pool ternyata tidak meminta izin berbahaya atau hanya meminta satu atau dua izin saja. Namun, jumlah izin yang lebih sedikit tidak selalu menjamin aplikasi tersebut lebih aman.
Mengapa Izin Berbahaya Berisiko?
Izin yang diminta aplikasi sering kali terlihat wajar pada pandangan pertama, seperti izin untuk mengakses kamera atau lokasi. Namun, izin-izin ini dapat disalahgunakan oleh pengembang aplikasi untuk keperluan lain yang tidak diberitahukan secara eksplisit kepada pengguna.
Salah satu contoh yang diungkap dalam laporan Cybernews adalah eksploitasi notifikasi. Sebanyak 47 dari 50 aplikasi yang dianalisis meminta izin untuk mengirim notifikasi. Walaupun terdengar biasa, izin ini bisa digunakan untuk mengirim iklan, link phishing, atau bahkan misinformasi kepada pengguna.
Peneliti keamanan, Mantas Kasiliauskis, menyatakan bahwa salah satu bentuk eksploitasi paling sederhana dari izin notifikasi adalah membombardir pengguna dengan iklan atau pesan yang berpotensi berbahaya. Selain itu, 33 dari 50 aplikasi juga meminta akses ke kamera dan perekaman audio, yang memungkinkan aplikasi untuk merekam suara atau gambar tanpa sepengetahuan pengguna.
Bagaimana Pengguna Bisa Melindungi Diri?
Dalam dunia digital yang semakin canggih, penggunaan aplikasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil pengguna untuk melindungi privasi mereka dan meminimalkan risiko yang ditimbulkan oleh izin berbahaya:
- Periksa izin yang diminta aplikasi – Sebelum mengunduh atau memperbarui aplikasi, pastikan untuk memeriksa izin apa saja yang diminta. Jika ada izin yang tidak relevan dengan fungsi utama aplikasi, pertimbangkan untuk tidak memberikan izin tersebut.
- Ubah pengaturan privasi – Di sebagian besar perangkat Android, pengguna dapat membatasi akses aplikasi ke informasi sensitif melalui pengaturan privasi. Misalnya, pengguna bisa mematikan akses ke lokasi, mikrofon, atau kamera jika tidak diperlukan oleh aplikasi.
- Jangan mengandalkan pengaturan default – Pengaturan privasi bawaan ponsel sering kali mengizinkan akses lebih luas daripada yang seharusnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu meninjau dan menyesuaikan pengaturan privasi secara manual.
- Gunakan aplikasi keamanan – Ada banyak aplikasi keamanan yang dapat membantu memantau dan memberi peringatan. Jika aplikasi di perangkat Anda mencoba mengakses data yang tidak seharusnya.
Apakah Harus Menghapus Aplikasi Ini?
Mengetahui bahwa aplikasi-aplikasi populer seperti WhatsApp, Facebook, atau Google Messages mengakses izin berbahaya bisa menjadi hal yang mengkhawatirkan. Namun, menghapus aplikasi tersebut mungkin bukan pilihan yang mudah karena aplikasi-aplikasi ini sudah menjadi bagian dari keseharian kita.
Solusi terbaik adalah memantau izin yang diminta oleh aplikasi-aplikasi tersebut dan mengubah pengaturan privasi sesuai kebutuhan. Misalnya, batasi akses ke lokasi hanya saat aplikasi sedang digunakan, atau matikan izin kamera jika tidak diperlukan.
Kesimpulan
Dalam laporan Cybernews, jelas bahwa banyak aplikasi Android populer meminta izin berbahaya yang dapat mengancam privasi pengguna. Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari aplikasi-aplikasi ini, pengguna dapat mengambil langkah-langkah khusus. Pastikan untuk melindungi privasi mereka dengan memeriksa izin yang diminta, menyesuaikan pengaturan privasi, dan menggunakan aplikasi keamanan.
Untuk itu, penting bagi setiap pengguna untuk selalu waspada terhadap izin yang diberikan kepada aplikasi dan tidak hanya mengandalkan pengaturan default. Dengan begitu, kita bisa tetap menikmati aplikasi favorit tanpa mengorbankan keamanan data pribadi kita. Demikian penjelasan mengenai 6 Aplikasi Berbahaya ini Ternyata Sudah Sering di Instal, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan.